
1: Fenomena “Web Developer Dadakan” di Era AI
Belakangan ini, banyak orang terjebak dalam euforia kemampuan AI yang bisa membuat website instan tanpa coding. Namun, kenyataannya tidak semudah itu. Tanpa pemahaman dasar seperti HTML, CSS, atau cara kerja hosting, hasilnya seringkali berantakan. HTML dasar adalah fondasi yang tidak bisa diabaikan, bahkan dengan bantuan AI sekalipun.
2: Masalah Umum yang Muncul Tanpa Pemahaman Dasar
Banyak pengguna mengeluh tombol tidak berfungsi atau tampilan tidak responsif di perangkat mobile. Masalah ini sebenarnya bisa dihindari dengan mempelajari CSS responsif dan struktur dasar web. AI memang bisa menghasilkan kode, tetapi tanpa pemahaman, pengguna tidak akan tahu cara memperbaiki atau menyesuaikannya.
3: AI sebagai Partner, Bukan Solusi Instan
AI seharusnya menjadi alat bantu, bukan pengganti keterampilan. Misalnya, untuk desain logo, AI bisa menghasilkan gambar, tetapi pemahaman tentang prinsip desain dan psikologi warna tetap diperlukan agar logo memiliki makna yang kuat.
4: Pentingnya Memahami Konsep Dasar
Tidak perlu menjadi ahli, tetapi setidaknya pahami alur dan struktur. Misalnya, sebelum membuat artikel dengan AI, ketahui dulu dasar copywriting dan target pembaca. AI hanya alat; arah dan tujuan tetap ditentukan oleh pengguna.
5: Belajar Sambil Praktik dengan AI
Manfaatkan AI untuk mempercepat proses belajar. Gunakan tools seperti platform no-code sambil mempelajari konsep di baliknya. Dengan begitu, Anda bisa berkembang tanpa terjebak trial-error yang tidak produktif.
Kesimpulan
AI adalah teknologi luar biasa, tetapi ia bukan tukang sulap yang bisa menyelesaikan segalanya instan. Untuk benar-benar produktif, kombinasikan kekuatan AI dengan pemahaman dasar. Jadikan AI sebagai partner belajar, bukan pengganti proses belajar itu sendiri. -(G)-